BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Beberapa
tahun terakhir ini energi merupakan persoalan yang krusial didunia. Peningkatan
permintaan energi yang disebabkan oleh pertumbuhan populasi penduduk dan
menipisnya sumber cadangan minyak dunia serta permasalahan emisi dari bahan
bakar fosil memberikan tekanan kepada setiap negara untuk segera memproduksi
dan menggunakan energi terbaharukan.
Kebutuhan energi di dunia saat ini masih dipenuhi
dengan bahan bakar fosil, yaitu : minyak, gas alam dan batu bara. Yang menjadi
faktor pendorong konsumsi bahan bakar fosil yang semakin tinggi ini dipicu
karena masih banyaknya penggunaan mesin industri dan transportasi penunjang
yang umumnya masih menggunakan minyak bumi sebagai bahan bakar penggeraknya.
Menurut para ahli minyak bumi, gas alam, dan batu bara
yang dikatakan sebagai bahan bakar fosil diperkirakan akan habis 30 tahun lagi,
bahan bakar gas habis dalam kurun waktu 70-80 tahun, dan bahan bakar padat 120
tahun lagi. Sehingga diperlukan penghematan untuk bahan bakar fosil, tetapi
jika kebutuhan akan bahan bakar juga banyak bagaimana cara mengatasinya.
Di Indonesia, pada dasarnya, sumberdaya energi
memiliki dua fungsi, yakni sebagai pendorong pembangunan dan sebagai sumber
devisa. Pertumbuhan ekonomi jelas sangat membutuhkan ketersediaan berbagai
sumber daya alam di samping sumber daya manusia. Sumber daya energi merupakan
salah satu sumber terpenting pendorong pertumbuhan ekonomi. Ia dibutuhkan
setiap elemen masyarakat dalam menjalani aktivitas sehar-hari. Karena itu, keterbatasan
sumber daya energi akan menjadi kendala yang dapat menghambat laju pertumbuhan
ekonomi di kemudian hari.
Salah satu cara mengatasi krisis energi bahan bakar
fosil ini yaitu menggunakan energi alternatif, dimana energi alternatif yang
dapat diperbaharuhi dan banyak tersedia di alam. seperti gas, uranium, tenaga
air, panas bumi, dan bioenergi, bahan bakar yang berasal dari bahan nabati.
B.
Rumusan Masalah
Berdasar uraian latar belakang diatas, maka dapat
kami tarik suatu permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini yakni:
1. Apa definisi energi?
2. Apa pengertian dari
energi alternatif?
3. Mengapa di perlukan adanya
energi alternatif?
4. Apa saja energi
alternatif tersebut?
5. Dan bagaimana pemanfaatan
energi alternatif?
C.
Tujuan
Adapun
tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu:
1. Agar
pembaca mengetahui bahwa terdapat energi lain di alam yang dapat dimanfaatkan
sebagai pengganti bahan bakar fosil.
2. Pembaca
dapat mengetahui cara pengolahan energi alternatif tersebut agar dapat
dimanfaatkan
3. Agar
dapat mengetahui manfaat energi alternatif.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Energi Alternatif
Energi
adalah suatu kemampuan untuk melakukan kerja atau kegiatan. Tanpa energi, dunia
ini akan diam atau beku. Dalam kehidupan manusia selalu terjadi kegiatan, dan untuk
kegiatan otak dan kegiatan otot diperlukan energi. Energi itu diperoleh melalui
proses oksidasi (pembakaran) zat makanan yang masuk dalam tubuh berupa makanan.
Kegiatan manusia lainnya dalam memproduksi barang dan transportasi dan lainnya
juga memerlukan barang dan transportasi dan lainnya juga memerlukan energi yang
diperoleh dari bahan sumber energi atau sering disebut sumber daya alam (natural
resources).
Energi
alternatif adalah istilah yang merujuk kepada semua energi yang dapat digunakan
yang bertujuan untuk menggantikan bahan bakar konvensional tanpa akibat yang
tidak diharapkan dari hal tersebut. Umumnya, istilah ini digunakan untuk
mengurangi penggunaan bahan bakar hidrokarbon yang mengakibatkan kerusakan
lingkungan akibat emisi karbon dioksida yang tinggi, yang berkontribusi besar
terhadap pemanasan global. Energi Alternatif disebut juga energi pengganti.
Energi alternatif sangat dibutuhkan untuk mengganti energi yang biasa dipakai
selama ini yaitu energi yang berasal dari fosil. Energi fosil adalah energi
yang berasal dari sisa-sisa hewan yang sudah mati tertimbun di dalam tanah
berjuta-juta tahun yang lalu.
Alternatif
yang diinginkan adalah energi alternatif yang memiliki kriteria sebagai
berikut:
1. Penggunaan energi alternatif
ini dapat digunakan berulang-ulang.
2. Energi alternatif yang
dipilih jumlahnya sangat berlimpah di alam.
3. Pengolahannya tidak merusak
alam.
4. Tidak berbahaya, aman, serta
tidak menimbulkan berbau penyakit akibat pengolahan atau penggunaan energi
alternatif tersebut.
5. Tidak adanya dalam bentuk
apapun yang sifatnya merusak alam atau dengan kata lain energi alternatif
tersebut ramah lingkungan.
Secara
umum, sumber daya energi dapat dibedakan menjadi :
1. Sumber daya energi
konvensional.
2. Sumber daya energi nuklir.
3. Sumber daya energi terbarukan.
Berdasarkan
asal-muasalnya sumber daya energi bisa diklasifikasikan sebagai fosil dan non
fosil. Minyak bumi, gas bumi, dan batubara disebut sebagai sumber energi fosil
karena, menurut teori yang berlaku hingga saat ini, berasal dari jasad-jasad organik
(makhluk hidup) yang mengalami proses sedimentasi selama jutaan tahun.
Sedangkan energi non fosil adalah sumber energi yang pembentukannya bukan
berasal dari jasad organik. Yang termasuk sumber energi non fosil adalah sinar
matahari, air, angin, dan panas bumi dan lain-lain.
Dari
segi pemakaian sumber energi terdiri atas energi primer dan energi sekunder.
Energi yang langsung diberikan oleh alam dalam wujud aslinya dan belum
mengalami perubahan (konversi) disebut sebagai energi primer. Sementara energi
sekunder adalah energi primer yang telah mengalami proses lebih lanjut.
Minyak
bumi jika baru digali (baru diproduksikan ke permukaan), gas bumi, batu bara,
uranium (nuklir), tenaga air, biomassa, panas bumi, radiasi panas matahari
(solar), tenaga angin, dan tenaga air laut dalam wujud aslinya disebut sebagai
energi primer. Hasil olahan minyak bumi seperti bahan bakar minyak dan LPG
disebut sebagai energi sekunder. Air terjun apabila belum diolah masuk
klasifikasi energi primer. Apabila sudah dipasang pembangkit tenaga
listrik maka hasil olahannya, yaitu energi listrik, disebut sebagai
energi sekunder. Pada dasarnya energi sekunder berasal dari olahan energi
primer.
B.
Pemanfaatan Energi Alternatif Di Indonesia
Kelangkaan
bahan bakar minyak, yang disebabkan oleh kenaikan harga minyak dunia yang
signifikan, telah mendorong pemerintah untuk mengajak masyarakat mengatasi
masalah energi bersama-sama. Penghematan telah kita gerakkan sejak dahulu
karena pasokan bahan bakar yang berasal dari minyak bumi adalah sumber energi
fosil yang tidak dapat diperbarui (unrenewable), sedangkan permintaan
naik terus, demikian pula harganya sehingga tidak ada stabilitas keseimbangan
permintaan dan penawaran. Salah satu jalan untuk menghemat bahan bakar minyak
(BBM) adalah mencari sumber energi alternatif yang dapat diperbarui (renewable).
Indonesia
sebuah negara kepulauan dengan beragam budaya, beragam suku, beragam bahasa dan
juga sangat kaya akan sumberdaya alamnya. Masih banyak sekali energi potensial
yang belum diolah dan dimanfaatkan secara optimal oleh pemerintah. Potensi
energi angin sepanjang garis pantai, panas bumi yang saat ini mulai menjadi
tren baru di sektor industri, namun masih perlu kajian komprehensif karena
hampir 80 % energi panas bumi terdapat didalam kawasan konservasi. Energi lain
yaitu tumbuhan jarak, nyamplung, ubi yang sangat potensial menghasilkan energi
pengganti minyak juga merupakan alternatif baru yang harus segera diperhatikan.
Jika
melihat sisi lain sumberdaya alam kita, Indonesia sampai saat ini masih
dianugrahi kawasan hutan yang memiliki potensi sumberdaya hayati yang sangat
besar. Keberadaan hutan menjadi hal yang utama jika kita mau serius mengolah
sumberdaya hayati dengan bjiak. Potensi tanaman herba yang melimpah seharusnya
bisa dikembangkan secara optimal. Potensi air juga merupakan suatu hal yang
vital bagi kehidupan manusia. Sumberdaya air yang melimpah dengan kualitas yang
baik menjadi hal yang sulit didapat jika keberadaan hutan hilang.
Pada
intinya adalah dukungan dan upaya serius dari pemerintah untuk
pengembangan energi alternatif perlu dilakukan secepatnya. Memasyarakatkan
energi lain selain BBM juga harus menjadi prioritas pemerintah. Karena dengan
adanya energi alternatif, masa depan kita bisa lebih terjamin. Dan eksploitasi
energi yang tidak bisa diperbarui bisa terselematkan
C.
Macam-Macam Energi Alternatif
Sumber
daya alam nonkonvensional yang akan kami bahas antara lain yaitu energi
matahari, energi panas bumi, energi angin, energi air, energi laut, energi
biogas, energi biomassa, energi biodiesel, dan energi zat radioaktif.
Matahari
merupakan sumber energi terbesar bagi bumi yang berupa energi panas dan energi
cahaya. Energi panas matahari dapat digunakan secara langsung, misalnya untuk
mengeringkan pakaian. Energi cahaya matahari menerangi bumi pada siang hari.
Selain itu, cahaya matahari dimanfaatkan tumbuhan hijau untuk melakukan
fotosintesis. Energi cahaya matahari juga digunakan untuk memanaskan air atau
menghasilkan listrik. Oleh karena itu, energi cahaya biasa disebut sebagai
tenaga surya. Pemanasan air dengan tenaga surya memerlukan alat yang disebut
panel surya. Panel surya biasa dibuat dari lempengan logam hitam yang
dihubungkan dengan pipa air. Lempengan ini akan memindahkan panas matahari ke air
yang mengalir di sepanjang pipa.
Tenaga
surya juga dapat digunakan untuk menghasilkan listrik. Alat yang diperlukan
untuk menghasilkan listrik ini berupa cermin cekung dan turbin. Cermin ini akan
bergerak mengikuti arah matahari saat melintas di langit. Cermin ini kemudian
memfokuskan cahaya ke sebuah menara. Di menara tersebut panas yang diserap
digunakan untuk mendidihkan air. Uap yang dihasilkan digunakan untuk
menggerakkan turbin. Turbin inilah yang akan menghasilkan listrik. Listrik
tenaga surya sangat bermanfaat untuk masyarakat pedesaan atau tempat-tempat
terpencil. Listrik ini dapat digunakan untuk menyalakan lampu, televisi, bahkan
lemari es. Energi cahaya matahari dapat diubah menjadi energi listrik
menggunakan sel surya. Kegunaan sel surya di antaranya untuk menjalankan jam,
kalkulator, dan penerangan luar ruangan. Bahkan, sel surya dengan susunan yang
rumit dapat memberikan tenaga listrik ke satelit.
Energi
geothermal atau energi panas bumi adalah energi yang berasal dari inti bumi.
Inti bumi merupakan bahan yang terdiri atas berbagai jenis logam dan batu yang
berbentuk cair, yang memiliki suhu tinggi. Energi ini dapat digunakan untuk
menghasilkan listrik sebagai salah satu bentuk dari energi terbaharui, tetapi
karena panas di suatu lokasi dapat habis, jadi secara teknis dia tidak
diperbarui secara mutlak.
Energi
geothermal yang dapat dimanfaatkan sekarang ini adalah panas bumi yang berasal
dari magma. Magma adalah batuan cair/panas bumi yang terdapat di dalam/kerak
bumi. Karena pengaruh geseran kulit bumi atau karena tekanan, magma dapat
merembes ke permukaan bumi dan disebut lava. Lava inilah yang membentuk
gunung-gunung di permukaan bumi. Gunung berapi menunjukkan bahwa ada hubungan
aktif antara mulut gunung dengan magma, demikian juga adanya sumber-sumber air
panas, menunjukkan adanya akuifer (kubangan air) yang terkena panas dari magma.
Selanjutnya, apabila dilakukan pengeboran, maka akan terjadi semburan yang
berupa gas/uap air panas atau air panas. Yang paling menguntungkan adalah bila
semburan itu mengeluarkan uap air panas, sehingga dapat langsung dimanfaatkan
untuk memutar turbin uap yang kemudian dikaitkan dengan generator pembangkit
listrik dan akan diperoleh energi listrik untuk berbagai keperluan.
Energi
panas bumi memiliki beberapa keunggulan dibandingkan sumber energi terbarukan
yang lain, diantaranya: (1) hemat ruang dan pengaruh dampak visual yang
minimal, (2) mampu berproduksi secara terus menerus selama 24 jam, sehingga
tidak membutuhkan tempat penyimpanan energi (energy storage), serta (3) tingkat
ketersediaan (availability) yang sangat tinggi yaitu diatas 95%.
Angin
adalah udara yang bergerak dan berpindah tempat. Penggerakan udara itu
disebabkan oleh perbedaan suhu. Perbedaan suhu disebabkan oleh perbedaan daya
serap panas di permukaan bumi. Jadi, selama matahari masih memancarkan sinarnya
ke bumi dan di bumi terdapat daratan dan lautan, maka akan terjadi perbedaan
suhu dan menyebabkan terjadinya angin.
Pemanfaatan
teknologi energi angin sebagai salah satu sumber energi yang dapat diperbarui
juga sudah dilakukan di Indonesia. Tetapi energi listrik yang dihasilkan dari
angin masih relatif kecil kapsitasnya. Sehingga umumnya teknologi ini hanya
diterapkan di daerah terpencil atau di pedesaan yang belum terjangkau aliran
listrik PLN. Prinsipnya sangat sederhana, yaitu angin ditangkap oleh
baling-baling atau katakanlah rotor bersayap. Energi putaran (energi mekanis)
diteruskan untuk memutar generator pembangkit listrik. Ukuran generator yang
dipasang tentu saja harus disesuaikan dengan kapasitas angin dan rotornya.
Pengubahan energi angin menjadi energi listrik ini sangat menguntungkan untuk
tempat-tempat yang memang terdapat angin banyak. Memang tidak semua tempat
menguntungkan untuk dibangun PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Angin), tapi
sumber energi itu tersedia secara bebas, dan angin akan tetap bertiup sepanjang
zaman.
Energi
air dapat digunakan dalam bentuk gerak atau perbedaan suhu. Karena air ribuan
kali lebih berat dari udara, maka aliran air yang pelan pun dapat menghasilkan
sejumlah energi yang besar. Tenaga air yang memanfaatkan gerakan air biasanya
didapat dari sungai yang dibendung. Pada bagian bawah dam tersebut terdapat
lubang-lubang saluran air. Pada lubang-lubang tersebut terdapat turbin yang
berfungsi mengubah energi kinetik dari gerakan air menjadi energi mekanik yang
dapat menggerakan generator listrik. Energi listrik yang berasal dari energi
kinetik air disebut "hydroelectric". Hydroelectric ini menyumbang
sekitar 715.000 MW atau sekitar 19% kebutuhan listrik dunia. Selain sebagai
PLTA, air juga bermanfaan untuk sarana transportasi, sarana wisata/rekreasi,
dan sarana irigasi/pengairan.
Laut
memiliki potensi yang besar, yaitu ikan, tanaman laut, harta karun, dan masih
banyak lagi. Prinsip sederhana dari pemanfaatan bentuk energi laut adalah
memakai energi kinetik untuk memutar turbin yang selanjutnya menggerakkan
generator untuk menghasilkan listrik.
Energi
yang berasal dari laut (ocean energy) dapat dikatagorikan menjadi tiga macam,
yaitu sebagai berikut:
a) Energi Ombak (Wave Energy)
Ombak dihasilkan
oleh angin yang bertiup di permukaan laut. Ombak merupakan sumber energi yang
cukup besar, namun untuk memanfaatkan energi yang terkandungnya dan mengubahnya
menjadi listrik dalam jumlah yang memadai tidaklah mudah. Pada sebuah
pembangkit listrik bertenaga ombak (PLTO), aliran masuk dan keluarnya ombak ke
dalam ruangan khusus menyebabkan terdorongnya udara keluar dan masuk melalui
sebuah saluran di atas ruang tersebut. Jika di ujung saluran diletakkan sebuah
turbin, maka aliran udara yang keluar masuk tersebut akan memutar turbin yang
menggerakkan generator. Setelah selesai dibangun, energi ombak dapat diperoleh
secara gratis, tidak butuh bahan bakar, dan tidak pula menghasilkan limbah
ataupun polusi. Secara ringkas kelebihan pembangkit listrik berenergi ombak
yaitu: energi bisa diperoleh secara gratis, tidak butuh bahan bakar, tidak
menghasilkan limbah, mudah dioperasikan, biaya perawatan rendah, dan dapat
menghasilkan energi dalam jumlah yang memadai. Sedangkan kekurangannya yaitu:
bergantung pada ombak, perlu menemukan lokasi yang sesuai dimana ombaknya kuat
dan muncul secara konsisten.
b) Energi Pasang Surut (Tidal
Energy)
Pasang surut
menggerakkan air dalam jumlah besar setiap harinya dan pemanfaatannya dapat
menghasilkan energi dalam jumlah yang cukup besar. Dalam sehari bisa terjadi
hingga dua kali siklus pasang surut. Oleh karena waktu siklus bisa diperkirakan
(kurang lebih setiap 12,5 jam sekali), suplai listriknya pun relatif lebih
dapat diandalkan daripada pembangkit listrik bertenaga ombak.
c) Hasil Konversi Energi Panas
Laut (Ocean Thermal Energy Conversion). Pemanfaatan energi dari laut
yang terakhir bersumber dari adanya perbedaan temperatur di dalam laut. Temperatur
di permukaan laut lebih hangat karena panas dari sinar matahari diserap
sebagian oleh permukaan laut. Tapi di bawah permukaan, temperatur akan turun
dengan cukup drastis. Pembangkit listrik dapat memanfaatkan perbedaan
temperatur tersebut untuk menghasilkan energi. Pemanfaatan sumber energi jenis
ini disebut dengan konversi energi panas laut (Ocean Themal Energy
Conversion atau OTEC). Perbedaan temperatur antara permukaan yang
hangat dengan air laut dalam yang dingin dibutuhkan minimal sebesar 77 derajat
Fahrenheit (25 °C) agar dapat dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik dengan
baik. Secara ringkas kelebihan dari OTEC yaitu: tidak menghasilkan gas rumah
kaca ataupun limbah lainnya, tidak membutuhkan bahan bakar, biaya operasi
rendah, produksi listrik stabil, dapat dikombinasikan dengan fungsi lainnya:
menghasilkan air pendingin, produksi air minum, suplai air 0untuk aquaculture,
ekstraksi mineral, dan produksi hidrogen secara elektrolisis. Sedangkan
kekurangannya yaitu: belum ada analisa mengenai dampaknya terhadap lingkungan,
jika menggunakan amonia sebagai bahan yang diuapkan menimbulkan potensi bahaya
kebocoran, dan biaya pembangunan tidak murah.
Biogas
merupakan gas campuran metana (CH4), karbondioksida (CO2) dan gas lainnya yang
didapat dari hasil penguraian material organik seperti kotoran hewan, kotoran
manusia, dan tumbuhan oleh bakteri pengurai metanogen pada sebuah biodigester.
Cara membuat biogas yaitu bahan dasar proses pembusukan atau penguraian
(sisa-sisa jasad hidup, misalnya sampah pertanian seperti batang pohon jagung,
jerami, sisa ampas kelapa, enceng gondok, akasia, dan sebagainya) dicampur
dengan bahan yang mengandung bakteri pengurai (misalnya kotoran kerbau atau
sapi). Kemudia kedua bahan itu diaduk bersama air. Proses penguraian berjalan
optimal pada temperatur 35-37º C. adonan itu tidak boleh terlalu asam
suifatnya, tetapi harus netral. Prosesnya harus dilakukan dalam keadaan
tertutup rapat dan tidak boleh kemasukan udara. Adonan tadi ditaruh dalam suatu
bejana dan diletakkan dalam tanah.
Untuk
menghilangkan bau gas dan untuk menaikkan mutu gas, maka biogas dicuci dengan
jalan mengalirkannya melalui air yang dibubuhi sedikit kapur. Dengan pencucian
ini bau gas yang tidak enak menjadi hilang dan gas karbondioksida dapat diserap
oleh air sehingga biogas yang diperoleh dapat dibakar dengan hasil panas yang
tinggi. Biogas kemudian ditampung dalam tangki penampungan gas dan dapat
dialirkan ke rumah untuk memasak, untuk pabrik tahu, atau untuk keperluan lain.
Biomassa
adalah segala jasad makhluk hidup yang digunakan untuk menghasilkan energi bila
dibakar, yaitu berupa sampah-sampah organik sebagai sisa-sisa produksi
pertanian. Biomassa yang berupa sampah atau sisa-sisa yang tidak berharga dapat
digunakan sebagai sumber energi karena ia masih menyimpan energi matahari.
Biomassa yang dapat dipakai sebagai bahan bakar itu tidak selalu berupa sampah,
kadang-kadang berupa tanaman yang cepat tumbuh seperti angsana, akasia, dan
sebagainya dapat digunakan sebagai bahan bakar secara ekonomis, atau sebagai
sumber energi yang murah.
Pengambilan
energi dari biomassa prinsipnya adalah membakar biomassa itu dalam tungku
pembakar. Panas yang timbul digunakan untuk mendidihkan air, dan air mendidih
itu timbul uap yang dapat digunakan untuk menggerakkan turbin uap. Selanjutnya
turbin uap ini dapat menggerakkan generator listrik. Energi listrik dapat
didistribusikan untuk berbagai macam keperluan. Hambatan dalam pembuatan
biomassa adalah seluruh biomass harus melalui beberapa proses, yaitu harus
dikembangkan, dikumpulkan, dikeringkan, difermentasi, dan dibakar. Seluruh
langkah ini membutuhkan banyak sumber daya dan infrastruktur.
Biodiesel
merupakan bahan cair yang diformulasikan khusus untuk mesin diesel yang terbuat
dari minyak nabati (bio-oil). Pemakaiannya tidak memerlukan modifikasi mesin
dieselnya. Dengan komposisi campuran 5-20%, berbagai kendaraan mulai dari truk,
bus, traktor, hingga mesin-mesin industri dapat menggunakan biodiesel ini.
Biodiesel dapat dihasilkan dari tanaman yang mengandung asam lemak seperti
kelapa sawit, jarak pagar, kelapa, sirsak, srikaya, dan kapuk. Biodiesel selain
ramah lingkungan, harganya juga sangat murah. Biodiesel diprediksi dapat
menggantikan posisi minyak bumi yang harganya mahal dan semakin langka.
9.
Energi Zat Radioaktif
Zat
radioaktif dapat memancarkan sinar α (alpha) yang bermuatan listrik positif,
sinar β (beta) yang bermuatan listrik negatif, dan sinar γ (gamma) yang tidak
bermuatan listrik. Sinar γ (gamma) inilah yang sangat berbahaya karena dapat
menembus apa saja yang menghalanginya. Molekul-molekul yang netral dapat
berubah menjadi ion-ion yang bermuatan listrik bila terkena sinar ini. Sinar γ
inilah yang dapat mengubah susunan gen atau kromosom dalam inti sel sehingga
kekurangannya dapat bervariasi, yaitu ada yang mati, ada yang cacat, dan ada
yang mempunyai sifat menguntungkan seperti buahnya lebat, umurnya singkat, dan
sebagainya. Manusia memanfaatkan sinar ini untuk pertanian dan peternakan. Di
samping itu, zat-zat radioaktif dapat bersifat sebagai tracer (penelusur),
misalnya tempat sakit, kebocoran waduk, dan sebagainya.
D.
Hambatan Yang Dihadapi
Manusia Dalam Pencarian Energi Alternatif
Hambatan
yang dihadapi oleh manusia dalam pencarian energi alternatif tersebut
diantaranya adalah sebagai berikut:
Ø
Pembiayaan
yang terbatas dan kesulitan untuk menentukan arah/pola pendidikan, sains,
riset, dan perkembangan teknologi yang tepat dan serasi.
Ø
Bertambahnya
angkatan kerja dan kesukaran dalam bidang pengembangan industri.
Ø
Masalah
pengadaan dan permintaan akan bahan-bahan dasar seperti bahan mineral, baja,
dan bahan energi.
Ø
Masalah
yang menyangkut kebijaksanaan pengelolaan sumber daya alam, energi, dan
lingkungan hidup.
Ø
Langkanya
sumber daya manusia, langkanya keterampilan, dan langkanya sumber daya
penunjang.
Ø
Masih
memerlukan suku cadang impor sehingga memboroskan biaya produksi.
Ø
Penciptaan
teknologi tepat guna sangat lambat sehingga perlu dilakukan oleh ahli teknologi
dari pihak asing ke tangan ahli Indonesia.
Ø
Kurangnya
peran serta lembaga-lembaga dalam pengembangan teknologi tepat guna.
Ø
Kurangnya
pendidikan kejuruan dan kurangnya kesadaran akan arti penting dari keterampilan
dan keahlian dalam memanfaatkan teknologi.
E.
Keuntungan dan Kerugian Energi Alternatif
1. Keuntungan
Adapun keuntungan
dari dari energi alternatif antara lain yaitu:
a. Sumber energi alternative
dapat digunakan terus karena tidak akan habis.
b. Energi yang dihasilkan sangat
besar.
c. Menambah pengaman terhadap
pasokan energi
d. Mengurangi subsidi BBM
e. Menghasilkan suatu negara.
f. Energi alternatif tidak
mencemari lingkungan.
2. Kerugian
Adapun kerugian
dari energi alternatif adalah:
a. Dibutuhkan biaya yang besar
untuk memanfaatkan energi alternative
b. Dibutuhkan teknologi tinggi
dan pemikiran yang rumit untuk memanfaatkan energi alternatif
c. Tersedianya juga dipengaruhi
musim. Contoh air akan banyak ketika musim penghujan tetapi akan berkurang
ketika musim kemarau
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Energi
adalah suatu kemampuan untuk melakukan kerja atau kegiatan. Tanpa energi, dunia
ini akan diam atau beku. Energi
alternatif adalah istilah yang merujuk kepada semua energi yang dapat digunakan
yang bertujuan untuk menggantikan bahan bakar konvensional tanpa akibat yang
tidak diharapkan dari hal tersebut. Macam – macam energi alternatif diantaranya
berasal dari matahari, angin, air, gas alam dan lain sebagainya
B.
Saran
Salah satu jalan untuk menghemat bahan bakar minyak (BBM)
adalah mencari sumber energi alternatif yang dapat diperbarui (renewable). Energi alternatif adalah energi yang dapat digunakan yang bertujuan untuk menggantikan bahan
bakar konvensional tanpa akibat yang tidak diharapkan dari
hal tersebut. Potensi sumber daya energi alternatif terbarukan, seperti:
matahari, angin dan air, ini secara prinsip memang dapat diperbarui, karena
selalu tersedia di alam. Maka dari itu, untuk mengatasi akan kelangkaan dari
BBM maka kita bisa menggunakan / memanfaatkan energi alternatif tersebut
sebagai penggantinya.
DAFTAR PUSTAKA
http://nenxtyas.wordpress.com
Terimakasih banyak blog ini sangat membantu saya. Semoga bloggernya rejekinya dimudahkan
BalasHapus